MELAKUKAN AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR


MELAKUKAN AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR

A.    Penegak Kebenaran Selalu Muncul (LM. 1249)
حَدِ يْثُ الْمُغِيْرَ ةِ بْنِ شُعْبَةَ عَنِ النَّبِيِّ ص.م. قَا لَ :
لا يَزَالُ نَا سٌ مِنْ أُمَّتيْ ظَا هِر يْنَ حَتَّى يَأْ تيَهُمْ امْرُا اللهِ وَهُمْ ظَا هِرُ وْن

1.      Terjemahan
Al-Munghirah bin Syu’ban r.a. berkata : Nabi Saw. Bersabda : Selalu akan ada beberapa orang dari umatku gigih, mempertahankan hak, sehingga tiba ketentuan Allah dan meraka tetap menang.(HR. Bukhori & Muslim)
2.      Kandungan Hadits
Pada suatu saat ada orang yang gigih mempertahankan hak yang dimilikinya. Gigih mempertahankan haknya dari seseorang yang mungkin saja mau mengambil darinya. Sampai ketentuan Allah tiba padanya yaitu ketentuan yang memenagkan haknya dari seseorang yang mau mengambilnya.
3.      Hubungan hadits diatas dengan Ilmu Pendidikan
Sebaiknya kita tidak diperbolehkan mengambil hak yang bukan milik kita. Karena suatu saat kebenaran yang akan menang. Hadits diatas merupakan peringatan bagi kita semua dalam mempertahankan hak kita dari orang yang mungkin saja akan mengambilnya dari kita. Menurut ilmu pendidikan kita tidak diperkenankan merampas hak yang bukan hak kita, karena hukumnya haram.

B.     Perintah Mencegah Kemungkaran.(AN-184)
عَنْ أَبِي سَعِيْد الْخُدْرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ: مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ .رواه مسلم
1.      Terjemahan
Dari Abu Sa’id Al Khudri r.a berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : Siapa yang melihat kemunkaran maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman. (Riwayat Muslim)
2.      Kandungan Hadits
Setiap orang memiliki kedudukan dan kekuatan sendiri-sendiri untuk mencegah kemungkaran. Dengan kata lain, hadis tersebut menunjukkan bahwa umat Islam harus berusaha melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar menurut kemampuannya, sekalipun hanya melalui hati
3.      Hubungan hadits diatas dengan Ilmu Pendidikan
Dalam beramar ma’ruf nahi munkar, kita dianjurkan untuk menggunakan tahapan, dan harus mendahulukan kelemah lembutan. Ketika dengan cara lemah lembut sudah dilakukan semaksimal mungkin dan menemui jalan buntu, tidak efektif, maka harus dilanjutkan dengan cara yang keras. Hal ini membuktikan kelembutan ajaran islam dalam penyampaiannya.
C.    Siksaan Bagi Yang Tidak Mencegah Penganiayaan (RS-197)
عن ابى بكر الصد يق رضي الله عنه قال : يايها الناس انكم تقرئون هذه الاية (يا ايهاالذين امنوا عليكم انفسكم لا يضركم من ضل اذا اهتديتم ) واني سمعت ان رسول الله صلى الله عليه وسلم  يقول : ان الناس اذا راوا الظا لم فلم يا خذوا على يديه او شك ان يعمهم الله بعقا ب منه
1.      Terjemahan
“Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq ra, ia berkata : Wahai manusia, hendaklah kalian membaca ayat ini : “Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu, tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapatkan petunjuk. Dan sesungguhnya saya mendengar Rasululllah SAW bersabda :” sesungguhnya apabila orang-orang melihat orang yang bertindak aniaya kemudian mereka tidak mencegahnya, maka kemungkinan besar Allah akan meratakan siksaan kepada mereka, disebabkan perbuatan tersebut.” Hadist ini diriwayatkan oleh Abu Daud, At-Tirmizi, An-Nasa’i,Ahmad, Al-Baihaqi, dan At-Thahawi.
2.      Kandungan Hadits
Di dalam hadis ini menerangkan bahwa orang-orang yang menyaksikan perbuatan aniaya yang dilakukan orang lain sedang mereka tidak berusaha mencegahnya, maka Allah akan memberikan siksaan yang sama dengan orang yang melalukan penganiayaan itu. Karena menyaksikan orang yang berbuat maksiat seperti kedzaliman tanpa pencegahan, dihitung seperti orang yang melakukan perbuatan tersebut.
3.      Hubungan hadits diatas dengan Ilmu Pendidikan
Allah memerintahkan umat Islam untuk melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar. Ketika kewajiban itu diabaikan dan tidak dilaksanakan, maka pasti orang-orang yang mengabaikan dan tidak melaksanakannya akan mendapat dosa. Tidak ada satu umatpun yang mengabaikan perintah amar ma’ruf dan nahi munkar kecuali Allah menimpakan berbagai hukuman kepada umat itu.
D.    Menyuruh Orang Berbuat Amar Ma’ruf Nahi Mungkar, Tetapi Tidak Melaksanakannya (LM-1882)
حديث أُسَامَةَ قِيلَ لَهُ: لَوْ أَتَيْتَ فُلاَنًا فَكَلَّمْتَهُ قَالَ: إِنَّكُمْ لَتُرَوْنَ أَنِّي لاَ أُكَلِّمُهُ إِلاَّ أُسْمِعُكُمْ إِنِّي أُكَلِّمُهُ فِي السِّرِّ، دُونَ أَنْ أَفْتَحَ بَابًا لاَ أَكُونُ أَوَّلَ مَنْ فَتَحَهُ وَلاَ أَقُولُ لِرَجُلٍ، أَنْ كَانَ عَلَيَّ أَمِيرًا: إِنَّهُ خَيْرُ النَّاسِ، بَعْدَ شَيْءٍ سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالُوا: وَمَا سَمِعْتَهُ يَقُولُ قَالَ سَمِعْتُهُ يَقُولُ: يُجَاءُ بِالرَّجُلِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، فَيُلْقى فِي النَّارِ، فَتَنْدَلِقُ أَقْتَابُهُ فِي النَّارِ، فَيَدُورُ كَمَا يَدُورُ الْحِمَارُ بِرَحَاهُ، فَيَجْتَمِعُ أَهْلُ النَّارِ عَلَيْهِ، فَيَقُولُونَ: أَيْ فُلاَنُ مَا شَأْنُكَ أَلَيْسَ كُنْتَ تَأْمُرُنَا بِالْمَعْرُوفِ، وَتَنْهى عَنِ الْمُنْكَرِ قَالَ: كُنْتُ آمُرُكُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَلاَ آتِيهِ، وَأَنْهَاكمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَآتِيهِ
أخرجه البخاري في: 59 كتاب بدء الخلق: 10 باب صفة النار وأنها مخلوقة
1.      Terjemahan
Usamah r.a ketika ditanya: mengapakah anda tidak pergi kepada fulan itu untuk menasehatinya. Jawabnya: kalian mengira aku tidak bicara kepadanya melainkan jika kamu dengar, sungguh aku telah menasehatinya dengan rahasia, jangan sampai akulah yang membuka pintu, yang aku tidak ingin menjadi pertama yang membukanya, dan aku tidak memuji orang itu baik meskipun ia pimpinanku setelah aku mendengar rosulullah saw bersabda: orang bertanya: apakah yang anda dengar dari rosulullah Saw? Jawab Usamah: aku telah mendengar rosulullah Saw bersabda; aku dihadapkan seorang pada hari qiamat kemudian dibuang kedalam neraka, maka keluar usus perutnya dalam neraka, lalu ia berputar-putar bagaikan himar yang berputar dipenggilingan, maka berkumpullah penghuni neraka padanya dan berkata: hai fulan mengapakah anda? Tidakkah dahulu engkau menganjurkan kami untuk berbuat baik dan mencegah dari yang munkar? Jawabnya: benar aku menganjurkan kepadamu kebaikan tetapi aku tidak mengerjakannya, dan mencegah kamu dari yang munkar tapi aku melakukannya.
2.      Kandungan Hadits
Seseorang yang menyuruh orang lain agar mengerjakan kebaikan sedangkan ia sendiri tidak melaksanakannya dan mencegah orang lain berbuat keji sedangkan ia malah melakukannya, ia akan diazab oleh Allah Swt, dengan siksaan yang sangat amat berat. Kedudukannya sama saja dengan orang melaksanakan perbuatan maksiat yang ingkar terhadap perintah dan larangan Allah swt. Bahkan Allah lebih murka kepada orang yang seperti ini karena kemunafikannya dan menipu ajaran agama Allah dengan dusta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CARA PRAKTIS MEMBUAT HALAMAN BERBEDA PADA MS.WORD 2007

BONEKA WISUDA KARYA SENDIRI